Bab 129

1158 Kata

Malam terasa kian larut. Hujan deras membasahi bumi Semarang. Suara petir menggelegar saling bersahutan mencekam di tengah heningnya malam. Dinginnya udara merasuk dalam tubuh sebagian insan di bumi pertiwi. Namun, tidak dengan pasangan suami istri, yang tengah merajut kasih di bawah hangatnya selimut tebal milik mereka berdua. Keduanya tengah saling mengungkap rasa, yang selama bertahun-tahun terjebak dalam belenggu ego jiwa masing-masing. "Sayang, mulai sekarang kita perbaiki hubungan kita ini. Mas, berjanji akan selalu mengutamakan kau juga anak-anak kita. Sekali lagi maafkan, atas kesalahan Mas selama ini. Mas, yang tidak peka dan juga bodoh dalam memahami perasaan kau. Mas, selalu mementingkan Ka—" kalimat yang akan terlontar dari mulut Kenzo seketika terhenti. Tanpa rasa malu, Khan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN