Tidak Pulang

1805 Kata

Malam ini suara petir menggelegar, menguasai langit yang kelam di tengah hujan yang turun begitu deras. Becca belum tidur, lebih tepatnya tak bisa tidur sama sekali. Seolah ada sesuatu yang tak ia mengerti tengah ia rasakan. Becca mendesah, membuka matanya kembali karena tidak berhasil untuk memaksakan dirinya tidur. Ia bergerak duduk, melirik mesin waktu. Sudah hampir jam satu, Sean belum kembali dari makan malamnya. “Mungkin dia menginap di rumah kakeknya,” gumam Becca. Segera menyibak selimut, kakinya turun dan ia meraih luaran baju tidurnya. Ia memilih keluar kamar. Becca berjalan, di tengah Mansion yang terasa begitu sepi. Ia masuk lift, turun ke lantai satu. Ia mengambil minum, lalu duduk di kursi bar. Kakinya menyilang satu, dengan satu tangan sikunya di meja, memegang tengk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN