Regan menahan tawanya melihat perubahan Yaya yang secepat ini. Yaya tadinya yang kecentilan kini jadi lebih banyak diam dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih tertutup. "Yaya." panggil Regan setelah menyelesaikan sarapannya. Namun dia tidak beranjak sedikit pun dari meja makan. "Ya, Mas?" Yaya yang hendak pergi jadi mengurungkan niatnya. "Hasil bimbingan kamu kemarin gimana?" Yaya menggaruk tengkuk. Ternyata Regan tidak seacuh itu, ya? Buktinya pria ingat kalau kemarin Yaya bimbingan skripsi dengan dosennya. "Disuruh revisi lagi, Mas." Regan mengangguk-angguk. "Ya sudah, kamu jangan sedih. Nanti saya bantu kamu revisi." "Yang bener, Mas?" raut wajah Yaya langsung berubah kesenangan, tapi tidak bertahan lama karena ia langsung menyendu lagi. "Ah, nanti kayak yang sudah-suda