Regan melepaskan kacamata beningnya. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Tidak terasa ia bekerja sampai selarut ini. Dengan sepasang matanya yang sudah 5 watt, Regan berjalan keluar dari ruang kerja.
Hembusan napas lega Regan keluarkan saat melihat Yaya yang sudah terlelap pulas di dalam dekapan selimut hangat. Hari ini tingkah gadis itu cukup membuatnya kelimpungan.
Dengan hati-hati Regan merebahkan tubuhnya ke atas ranjang, lalu menarik selimut hingga d**a. Badan Regan yang berusaha untuk rileks langsung menegang ketika tangan Yaya tiba-tiba melingkar di perutnya.
Perlahan Regan menoleh, ia menelan ludah dengan susah payah melihat wajah Yaya yang begitu dekat dengan wajahnya. Mata Regan yang semula berat kini melebar saat selimut Yaya tersibak dan menampilkan badan mulus
