Jam 2 siang kurang sepuluh menit, mobil Regan lengser dari halaman kediaman orangtuanya. Suasana di mobil saat ini sunyi, namun bukan berarti Regan dan Yaya sedang perang dingin. Bibir mereka memang saling rapat, tapi satu tangan mereka saling bertautan erat. "Gimana kalau kita honeymoon ke Edinburgh aja, Mas?" tanya Yaya yang masih sibuk berkutik dengan IPad milik Regan. Gadis itu masih ragu akan pilihan destinasinya. Banyak tempat indah yang ingin Yaya kunjungi, namun dia harus menentukan pilihannya pada satu tempat saja. Sebenarnya, Regan tidak masalah jika Yaya ingin berkunjung ke dua destinasi di negara yang berbeda. Tapi setelah Yaya pikir-pikir, Regan pasti tidak memiliki waktu cuti yang banyak, jadi demi menghemat waktu dan tenaga, lebih baik Yaya ambil jalan tengah saja supaya h