Regan berdecak, menatap kesal ponsel digenggamannya. Sudah hampir lima jam pesannya diabaikan Yaya, teleponnya juga tidak diangkat. Padahal biasanya Yaya selalu gercap kalau dihubungi. Regan : Ya, angkat telepon saya. Regan : Kamu di mana? Ekspresi Regan semakin tertekuk masam melihat tanda ceklis dua biru pada pesan yang ia kirim belum juga muncul. Ia memutuskan untuk menelepon sang Mama, barangkali Yaya masih di rumahnya. “Halo, Gan?” suara Ghania langsung terdengar pada dering ketiga. “Ma, Yaya ada di rumah?” Regan bertanya langsung ke inti. “Yaya baru aja pulang, tadi Mama suruh nginap, tapi katanya besok pagi dia ada bimbingan sama dosennya.” jelas Ghania dengan detail. Helaan napas Regan terdengar gusar. Kalau acara kumpul keluarga besarnya sudah selesai, bahkan istrinya i