Burhan masih terlihat merapikan karton bekas yang baru saja ia kumpulkan di depan toko-toko dan juga yang dibuang pada tumpukan sampah. Lelaki paruhbaya itu sedari tadi masih tidak sepenuhnya fokus kerja karena memikirkan kejadian semalam saat Elang berubah tidak seperti biasanya. Apalagi bola mata Elang yang terlihat hitam pekat seperti bukan Elang. "Ada apa, ada masalah di rumah?" Tanya seseorang yang kini mendudukan diri di sebelahnya setelah meletakan gerobaknya di samping gerobaknya Burhan. "Iya, seperti biasa ada yang aneh dengan Elang." Ceritanya dengan menghela napas samar membuat teman seperjuangannya itu menepuk pelan bahunya. "Tidak mudah membesarkan seorang cucu sendirian, apalagi sekarang istrimu sudah meninggal. Jadi, kau pasti akan mengalami banyak kesulitan." Kamal, nama