Lakeswara menghentikan langkahnya sejenak setelah mengakhiri panggilan. Ia menatap ke depan sambil mengeratkan gigi dan jemarinya. "Lihat saja nanti, apa yang bisa aku lakukan padamu. Kau berani berhianat, maka kau juga harus menerima konsekuensinya," batin Lakeswara bergemuruh. Pria itu melanjutkan kembali langkahnya dan masuk ke dalam ruangannya. Setelah di dalam, ia duduk di kursi kerjanya dan melupakan kehidupan pribadinya. Ia tidak seperti Lakeswara yang sedang menghadapi masalah dalam rumah tangganya, tetapi terlihat seperti seorang pemimpin yang sangat tegas. Beberapa jam berlalu, Lakeswara telah sibuk dengan segudang pekerjaannya. Pekerjaan yang ia tinggal selama tiga hari itu, kini sudah menumpuk bagai gunung dokumen. Namun, hanya dalam waktu beberapa jam saja gunung dokumen it