Ares bergerak cepat meraih tubuh Chrysant. Bagian depan tubuh gadis itu berlumuran darah. Cahaya purnama yang menyinari bumi malam itu memperlihatkan bagaimana sadisnya lycan hitam tadi mengoyak tubuh Chrysant. Ares kembali merubah wujudnya ke bentuk manusia. Ia meraba nadi Chrysant yang terbaring di pangkuannya dan berharap gadis itu masih bisa diselamatkan. Beruntung, meskipun denyut jantungnya sangat lemah, Chrysant masih hidup. Ares mulai panik, namun ia selalu teringat pesan ayahnya bahwa kepanikan tidak akan menyelesaikan masalah. Ia menghela napas panjang berulang kali untuk mengusir rasa was-was dan paniknya. Ia meninggalkan Chrysant tergeletak di atas aspal jalanan, sementara ia sibuk mencari ponsel dalam mobil sport-nya yang kini sudah menjadi barang rongsokan. Ares berhasil m