Bab. 20

1111 Kata

Nurul berhasil meyakinkan Wahid dan mertuanya. Tentu saja Aisyah tak keberatan. Ia terlalu penasaran akan kebusukan madunya. “Kamu kalau lelah istirahat saja di pos dekat parkiran, tukang parkir dan pedagang gorengan itu kenal baik dengan aku. Jadi, mereka pasti akan menjagamu kalau aku menitipkan kamu di sana,” saran Aisyah saat mereka baru saja turun dari motor. Wajah Nurul sedikit terkejut. Aisyah yakin madunya tengah mencari keberadaan orang yang akan ditemuinya. Terlihat wajah Nurul sedari tadi gelisah sejak keluar dari rumah menuju pasar. Aisyah dapat melihatnya dari kaca spion motor. Bahkan sesekali wanita hamil itu memeriksa ponselnya yang selalu dalam genggamannya. Beberapa kali pula Nurul terlihat memainkan ponselnya, mungkin berbalas pesan. Bertanya di mana tempat mereka bert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN