Bab. 48

1119 Kata

“A—aku jadi perancang busana untuk Kak Shahira?” tanya Aisyah mencoba mengartikan apa yang ia tangkap pada indera pendengarannya. Bahkan nadanya pun gagap, tak percaya. Kedua bola mata Aisyah membulat sempurna. Tatapannya bingung dan masih diselimuti rasa takut. Ia bahkan baru mengedipkan kedua bola matanya saat Shahira mengerutkan dahinya. “Aku tidak salah dengar, ‘kan?” tanya Aisyah lagi memastikan, seraya menatap wanita cantik di hadapannya, lalu menoleh pada Haidar yang berada di sampingnya. “Iya, Aisyah. Kak Shahira memintamu menjadi seorang perancang busananya. Kamu tidak salah dengar,” jawab Haidar memastikan. “Benar, Aisyah. Kamu tidak salah dengar, aku benar-benar jatuh cinta dengan sentuhan tanganmu. Sepertinya kamu merangkainya penuh cinta dan seolah menggambarkan apa yang m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN