18

1340 Kata

Senja pun tiba. Restu dan Robert masih berada di depan rumah Tisa. Wanita itu masih belum mau membukakan pintu untuk mereka meskipun Restu memanggil nama Tisa berulang kali. Mereka berdua mulai lelah dan kemudian kembali ke dalam mobil. Beberapa orang desa masih berlalu lalang dan menyapa mereka. Sepertinya malam ini mereka tidak berhasil mendapatkan apa-apa. “Gimana Res? Apa kita balik aja?” Tanya Robert. “Enggak lah, aku harus dapat keterangan dari orang ini. Dia bisa jadi saksi yang penting. Aku masih ingin menunggunya.” “Tapi sampai kapan Res? Apa kita cari penginapan dulu di sekitar sini?” “Kita tunggu dulu sebentar ya Rob.” Robert mulai merasa bosan. Ia membuka dashboard mobil dan menemukan makanan ringan yang sepertinya diselipkan oleh Leo ketika mereka berhenti tadi. Tapi enta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN