Edwin berjalan dengan santai menuju kelas Nayla. Jam pelajaran sudah berakhir, ia tidak perlu menunggu Nayla di perpus, sebab semenjak ia menembaknya seminggu lalu, Nayla terkesan menjaga jarak dengannya. Hanya hari Senin dan Kamis sesuai kesepakatan mereka bertemu untuk belajar bersama. Nayla yang baru keluar kelas bersama ketiga temannya terkejut melihat kemunculan Edwin di depan kelas mereka. Chaca, Gisa, dan Jenny seketika melotot menatap Edwin penuh kecurigaan. Sementara Nayla berusaha terlihat netral, berjalan canggung melewati Edwin. “Nay, tunggu!” seru Chaca, berjalan cepat mengejar Nayla yang sudah jauh di depan. Setelah mereka berjalan sejajar, ketiga temannya segera melayangkan tatapan selidik. “Kamu dan Edwin masih berhubungan, Nay?” tanya Jenny. “Enggaklah, buat apa?” jaw