Jam pelajaran ketiga guru tidak masuk. Kesempatan itu digunakan Nayla dan ketiga temannya untuk mengunjungi Pak Damar guna membicarakan kompetisi sains piala walikota. Sudah satu minggu berlalu dari penghapusan nama Nayla sebagai peserta OSN, hari-hari jadi terasa banyak perubahan. "Kamu bisa pakai ruangan saya ini untuk keperluan apapun, jangan sungkan." Pak Damar antusias. Setelah berpanjang lebar selama tiga puluh menit, mereka sepakat untuk fokus di piala walikota. "Meskipun tidak menjanjikan masa depan seperti di OSN, kita harus tetap manfaatkan peluang ini." Pak Damar meletakkan setumpuk brosur di atas meja. "Ini berbagai ajang lomba sains tingkat nasional dan internasional, kamu bisa ikut. Tapi… bukan mewakili sekolah, kamu atas nama pribadi." Mata Nayla berkilat, harapannya terp