Izin

1380 Kata

Di tengah keriuhan acara bakar-bakar ayam, jagung, dan ubi di halaman belakang, Nayla membuka pesan dari Ayara. Ia sangat khawatir dengan kondisi sahabatnya itu, apakah yang terjadi sekarang dengan Yara? “Nay, aku takut banget mau ngomong ke mama papa. Aku takut liat mereka marah dan kecewa. Aku nggak tega buat mereka sedih. Apa yang harus aku lakukan? Please, bantu aku, Nay.” Nayla memijit pelipisnya, turut merasakan keresahan yang sedang melanda Yara, sayangnya ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menghibur. “Sabar, Ra, perbanyak doa supaya semuanya dimudahkan. Tunggu sampe besok atau lusa baru bicarakan masalah ini, jangan dulu hari ini karena masih hari bahagia.” Nayla segera membalas sekaligus menenangkan. Nayla menyimpan kembali ponselnya saat Ismail duduk di sebelahnya sambil

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN