16.Sampai Kapan

1409 Kata

Sabrina duduk di balkon kamar Adri ia masih merenungi kehidupannya, entah sampai kapan ia dan Ayaz harus berakhir seperti ini, ia menghela nafas merasa lelah ia memejamkan matanya merasakan hembusan angin malam menerpa wajah cantiknya serta rambut indah tergerai sedikit bergerak terkena terpaan angin malam, "Kamu belum tidur??" tanya Vera yang mendekati Sabrina sambil menyelimuti gadis itu dengan selimut yang ia bawa "Aku belum ngantuk Ve." "Tapi kamu gak bisa seperti ini terus Bri, kamu juga harus jaga kesehatan." "Aku tau, terimah kasih ya?" "Untuk apa??" "Sudah begitu peduli sama aku." "Kamu ini ngomng apa sih, kita itu sahabat uda lama Bri, gak perlu bilang begitu, lagian Mas Adri juga uda seperti kakak kamu sendiri." "Aku juga bingung harus kemana Ve, gak mungkin harus kerumah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN