“Calla. Kau tidak apa-apa?.” bisik Theodor dengan napas memburu tidak dapat menyembunyikan kekhawatirannya. Pelukan Theodor sedikit mengendur, pria itu meraih wajah Calla dan menatapnya. “Calla” panggil Theodor lagi mencoba menyadarkan Calla sepenuhnya. “Aku baik-baik saja. Biar aku buatkan teh baru setelah membereskan semuanya.” “Tidak. duduklah dan tenangkan dirimu. Biarkan aku bereskan semuanya.” Jawab Theodor terburu-buru, dia tahu Calla tidak sedang baik-baik saja, gadis itu hanya sedang berusaha keluar dari kesedihan yang menjeratnya dengan cara menyibukan diri. Theodor menuntun Calla ke sofa dan mendudukan gadis itu di sana. Calla tidak banyak bicara dan hanya tertunduk diam memegang kepalanya dengan tangan yang terluka. Bahkan sepatunya sedikit basah oleh air panas tidak dapat