Theodor menarik helaian rambut Calla dalam ikatan, rambut gadis itu bergerak lembut mengusap bahunya. Theodor kembali terpaku sedikit tenggelam dengan pikirannya sendiri. “Kau sudah selesai?” tanya Calla dengan kepala mendongkak membuat wajahnya menjadi saling berhadapan dalam posisi yang sangat dekat karena pada saat itu Theodor menunduk. Detak jantung Theodor terasa seperti berhenti berdetak untuk sesaat, genggamannya pada rambut Calla terlepas. “Sudah.” Jawabnya dengan nada yang sedikit bergetar. “Terima kasih.” Calla kembali melihat masakannya. “Apa yang di sukai tuan Crisan?.” Dengan kaku Theodor segera berdiri di sisi Calla dan mengambil alih spatula untuk membalikan ikan salmon yang kini sudah berada di panggangan. “Kue, kakek sangat menyukainya. Dia lebih suka memakai daun ste