Keysa gelagapan, jadi panik sendiri karena Stela yang tiada henti menggedor pintu. Sedangkan kondisinya sekarang sangat tidak memungkinkan untuk membuka pintu, terlebih kondisi Melviano juga. “Keysa, buka pintunya! Atau mau aku dobrak pintu ini? Cepat, buka! Dasar asisten tidak berguna!” Keysa meringis mendengar teriakan Stela di depan pintu, suara gedorannya pun semakin kencang terdengar. Keysa merasa tak memiliki pilihan lain karena itu dia berniat bangkit berdiri dari posisinya yang sedang terlentang di atas ranjang. Tapi rupanya Melviano tak mengizinkan dia untuk pergi karena pria itu kini kembali merangkak naik ke atas tubuhnya. “Aku harus membuka pintunya dulu.” “Biarkan saja,” jawab Melviano, tak ingin kesenangannya bersama Keysa yang nyaris di ujung batas itu terganggu. “K