Stela melepaskan ciumannya dan menghapus sudut bibir Melviano yang basah dengan ibu jarinya, “Kenapa kamu tidak membalas ciumanku, Sayang?” tanyanya sembari menelusuri wajah Melviano dengan jemari lentiknya. “Kita sedang ada di kantorku. Lagi pula, kamu lupa ada orang lain di sini?” Stela lantas menoleh ke arah belakang, pada Keysa yang masih berdiri mematung di dekat pintu sambil menundukan kepala. “Oh, maksudmu, Keysa. Ck, biarkan saja dia. Tidak usah dipedulikan,” jawabnya seraya mengangkat kedua bahu, sepenuhnya mengabaikan keberadaan Keysa di ruangan itu. Stela lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Melviano sambil memiringkan kepala, memasang pose menggoda karena sesekali dia akan menjilati bibirnya sendiri. “Hari ini kamu terlihat … keren.” Dengan sengaja wanita itu memainka