Jika belajar dari pengalaman kemarin, harusnya Keysa menghentikan kegilaan ini sebelum terlambat. Karena sudah berulang kali dirinya disakiti oleh pria yang kini tengah menggendongnya, membawanya masuk ke dalam kamar yang begitu luas dengan warna dinding yang didominasi warna abu-abu tua. Padahal Keysa tahu persis yang dicintai oleh Melviano adalah Stela, atasannya sendiri. Tapi di saat sentuhan demi sentuhan dari jemari Melviano yang menelusuri setiap inci tubuhnya, juga permainan bibir pria itu yang membuatnya candu, sungguh Keysa untuk ketiga kalinya kehilangan akal sehatnya. Karena itu alih-alih menolak atau menghentikan kegilaan itu secepat mungkin sebelum nasi berubah menjadi bubur, Keysa justru menerima semua perlakuan Melviano padanya, termasuk saat pria itu meletakannya di atas