Pergolakan Batin (Part 2)

1135 Kata

Hanafi terdiam. Ia memang ingin tahu. Tapi untuk apalagi ia tahu? Ia sadar kalau sudah tak ada kesempatan baginya untuk bersama Afina lagi. Afina? Dikala Haikal sibuk di kampus, ia merenungi banyak hal. Perut ini tak akan bisa ia sembunyikan lagi dalam hitungan minggu. Ia tahu itu. Teman-teman sejurusannya sih sudah tahu. Ya tak begitu perduli apalagi mempermasalahkan soal kehamilan dan kapan nikah. Mereka bukan orang Indonesia yang julid. Setidaknya, itu membantunya soal mental sih. Yang ia jauhi kan teman-teman Indonesianya. Ia tak mau berada di dekat mereka. Walau ya ada satu teman dekat yang tahu. Tapi ia harus bersyukur karena tak ember sih. Kini perasaan Afina memang selalu berkecamuk jika urusannya dengan perut. Emosi sesaat ya wajar apalagi kalau bertengkar dengan Haikal. Tapi s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN