Terlalu banyak nama Maira yang harus ia cari. Nyatanya sulit ditemukan. Ya lah. Wong yang ia tahu hanya lah Maira. Nama Maira bukan hanya satu kan? Ia harusnya bertanya nama panjang kan? "Ibu beberapa kali datang terus, bos." "Biarin aja." "Kemarin sempat tanya-tanya dokumen penting, bos." "Dokumen apa?" "Kepemilikan bangunan." Ia menghela nafas. Perempuan itu memang tak pernah berubah. Dulu ia dan ayahnya dibuat luntang-lantung karena ibunya membawa lari sertifikat tanah dan rumah. Kini mau membuatnya miskin dengan cara itu ya? "Besok tutup gerbangnya kalau dia datang. Lapor polisi kalau dia mau pergi." "Ba-baik, bos." Mau dibilang anak durhaka pun, ia sudah tak perduli. Ibunya sudah sering kok mengatakannya kalau ia adalah seorang anak yang amat durhaka. Ia tak merasa demikian