"Lo jangan begitu lah ngomongnya. Si Maira kan gak bisa dikerasin, Shal. Dia terbiasa dengan semua permintaannya dituruti orangtua dan semua kata-katanya juga diiyakan sama orangtuanya. Toh orangtuanya juga katanya gak keberatan kalau akhirnya Maira masih mau sama cowok itu. Kok lo yang berat?" Eshal menarik nafas. Masih kesal tingkat tinggi. Ini kan pengalaman hidupnya. Bertahun-tahun ia melihat ibunya seolah menghidupi rumah tangga sendirian, apa ia tidak sedih? Berkaca dari pengalaman itu lah yang membuatnya tidak mau Maira menerima penyesalan yang sama. Memang yang namanya jodoh itu sudah diatur. Tapi bukan berarti gak bisa memilih kan? "Orang yang akan menikah dan mau menikah, pasti sikapnya begitu semua, Sel. Lo tahu apa maksud gue? Logikanya terutama perempuan, udah gak jalan. Sam