"Lo diantar sama siapa sih? Pasti lo tahu kan namanya?" Ia masih tertawa. Bahkan hingga sekarang pun masih merahasiakan siapa mas-mas tadi. "Kasih tahu gak?" Ia makin terpingkal. "Sepenting itu ya?" "Ya penting lah. Kita kan mau tahu. Ntar malah lu dimacem-macemin sama dia tadi gimana?" Ia berdeham-deham. Orang baik yang sudah mau mengantarnya pulang bahkan hingga ke deoan flat ini kok dibilang jahat sih? "Mas Abizar. Orang Indonesia juga. Dia lagi kerja di sini." "Oooh lo menggalau malah dapat cowok baru ya?" "Jangan ngaco deh." Eshal terkekeh. Walau mukanya masih sembap, setidaknya sudah jauh lebih hidup dibandingkan semalam yang ia lihat. Semalam sudah kayak zombie deh. Maira tentu tak sadar kalau ia memerhatikannya. "Ya udah. Lo kalau mau mandi ya mandi. Gak juga, gak jadi m