Yura dan Richard saling pandang heran. Bisa Yura rasakan bahwa Richard terasa tak nyaman dengan adanya para wartawan yang menyerang mereka tiba-tiba. Richard menoleh ke arah Yura. Tatapannya antara lesu, lelah, pusing, bingung, itu sangat dalam ke Yura. Yura jadi merasa iba dan bersalah sekaligus ke Richard. Ia iba karena siapa sih yang mau ditinggalkan oleh calon istri? Apalagi pernikahan akan digelar tiga hari lagi?. Yura juga merasa bersalah karena tadi di kost ia sempat senang bahwa Richard ditinggalkan begitu saja oleh Mia dengan hanya surat yang isinya tak jelas sama sekali. Siapapun pasti akan terluka. "Maaf, saya tidak bisa mengatakan apa-apa saat ini." kata Richard. "Lalu siapa nona yang membersamai anda, tuan Richard?" tanya para wartawan penasaran. Richard tak peduli pada m