Pandu kembali

1996 Kata

Dia masih terlelap dalam tidurnya pagi ini, seperti bisa sejak beberapa tahun yang lalu aku selalu punya cara istimewa membangunkannya. Kupandangi wajah tampannya dengan menepatkan wajahku di atas wajahnya membiarkan ujung rambutku menari bebas di wajahnya, membuatnya menggeliat membuka satu mata dengan kening mengernyit hingga kedua alis tebalnya saling bertautan. "Sayang, masih pagi," gumamnya sambil kembali menarikku ke dalam peluknya. "Udah siang sayang, ayo bangun." bisikku di telinganya. Seketika dia memalingkan wajahnya ke arahku hingga bibir kami terarah sejajar, 'cup' sebuah kecupan hangat mendarat. "Sayang kamu tau nggak, aku tuh pengen banget ketemuan sama matahari," ucapnya usai memberi sebuah kecupan mesra di bibirku. "Mau ngapain?" tanyaku mendengar ucapannya. "Ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN