POV Arman

2053 Kata

POV Arman. Sekilas aku melirik jam yang menempel di dinding, pukul delapan pagi. Ada perasaan aneh yang tiba-tiba menyelusup ke dalam relung kalbu saat melihat istri tercintaku, duduk termenung di sofa ruang tamu, pandangannya fokus tertuju pada Atqa putra kami yang sedang bermain di halaman bersama Mbak Neni. Lama aku berdiri bersandar pada dinding yang terasa dingin, terus memandangi wajah cantiknya yang sesekali tersenyum lebar menyaksikan segala tingkah polah anak kami yang sedang bermain dengan sang pengasuh. Rasanya, hari ini aku malas sekali keluar rumah. Maka dari itu sudah sejak tadi aku mengirim pesan pada pegawaiku kalau hari ini aku tidak datang ke bengkel, rasanya ingin seharian ini aku menghabiskan waktunya dengan Adella, Atqa dan bayi dalam kandungan istriku meski belu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN