Hita sudah menduga kalau Rania akan melontarkan pertanyaan itu. Entah takdir apa yang mengikat mereka, sampai mereka terlibat hubungan yang amat rumit itu. Hita menyeka sisa air mata di wajahnya, lalu menatap Rania dalam-dalam. Dilihatnya wajah yang biasanya cantik, kini tampak kusam dan terdapat lingkar hitam di bawah mata. "Aku sama Mas Yassa udah mutusin buat bercerai. Ah, lebih tepatnya, aku yang ajuin gugat cerai, di hari ketika kamu pergi ninggalin dia. Aku pun sama, aku juga memutuskan pergi, dan proses perceraian kami sudah berjalan cukup lama. Tentu saja, sebentar lagi kami akan resmi bercerai." Mendengar pengakuan Hita, Rania membatu seketika. Perasaannya bercampur aduk, antara senang, sedih, kecewa dan juga marah. Ia senang karena Yassa ternyata sudah tak bersama Hita lagi.