Menangis memang tak membuat Hita merasa lebih baik, tetapi tak ada yang bisa ia lakukan selain menangis. Rasa sakit hati yang kini ia derita, begitu menyiksa, bahkan sudah merusak akal sehatnya. Wanita itu ingin sekali mendatangi tempat kerja sang suami, dan mempertanyakan langsung bukti perselingkuhan yang baru saja ia lihat. Namun, ada satu sisi di dalam hatinya, yang menahannya untuk tidak bertindak secara gegabah. Setelah cukup lama menangis, juga berkat Mimi yang selalu menemaninya, Hita mampu bertahan dengan akal sehatnya. Ia tak ingin mempermalukan dirinya sendiri hanya karena kemarahan sesaat. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan menyikapi perselingkuhan sang suami dengan kepala dingin. Jadi, jika ada orang yang akan merugi, itu bukan dirinya, melainkan sang suami-Yassa, karena s