bab 48

1629 Kata

Saat pagi menyapa, tubuh Hita menggeliat, tetapi terbatas pada sofa yang mengekang tubuhnya. Lututnya menyentuh badan sofa, cukup keras hingga membuatnya terbangun. Samar-samar ia mendengar suara televisi yang sangat lirih, tetapi seiring dengan berkumpulnya kesadarannya, ia makin mendengar suara itu dengan jelas. Segera Hita menoleh ke arah ranjang pasien, ternyata benar dugaannya, Yassa lah yang menghidupkan televisi dan menontonnya. Sepagi itu. "Kamu udah bangun? Apa nggak bisa tidur, Mas?" tanya Hita dengan suaranya yang terdengar parau. Perlahan ia duduk, dan lalu melakukan peregangan otot. Tidur di sofa benar-benar tak nyaman, membuat tubuhnya sakit, dan itu sudah ia lakukan sejak kemarin malam. Ia merasa tak sanggup lagi tidur di tempat itu. Yassa tersenyum melihat Hita yang masi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN