CHAPTER 20

1249 Kata

“Aku bisa menjelaskan kenapa tiba-tiba keluar dari pekerjaan,” ucapnya. Aku terdiam masih menunggu penjelasan pria itu. “Tolong jangan salah paham tentang keinginanku untuk keluar dari pekerjaan, Nadi. Alasannya sama sekali bukan karena dirimu.” Aku tersentak ke alam sadar, mungkin ini jawaban yang kujawabkan. Tapi mengapa rasanya sedikit nyeri? “Karier yang kujalani selama ini sudah cukup menyenangkan. Aku banyak mendapat pengalaman sekaligus koneksi dengan orang-orang penting. Kini kita akan menikah, sekaligus ada bisnis keluarga yang menunggu kesiapanku untuk mengurusnya,” ucap Al. Mendengarnya bicara, nafaku tertahan sejak tadi. Al meraih kedua tanganku, menggenggamnya dengan lembut. Ada rasa hangat mengalir dari sana. Kedua matanya menatap mataku penuh arti, sementara aku masih sib

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN