5 tahun kemudian
Suasana yg baru, kehidupan yg baru, itulah yg dijalanin keluarga kecil rosalind. Kini keluarga nya sudah pindah ke lombok untuk mengadu nasib. Sejak 4 tahun yg lalu saat kelulusan rosalind. Keluarga nya berniat pindah dari kota kecil mereka dan pindah ke kota lombok untuk mencari nafkah, Sungguh harapan kedua orang orang tua rosalind begitu besar.
Rosalind hanya menuruti perintah dan ajakan sang papa dan mama.
Untuk mengadu hidup di tempat baru,
Sejak kebohongan yg dibuat rosalind pada sang kekasih dirinya sudah tidak tahu kabar sang kekasih yg amat ia cintai. Bukan...bukan kekasih lagi, tapi lebih nya mantan kekasih,
Setiap kali rosalind mengingat alex hati nya sakit sungguh dia amat merindukan sosok alex yg tampan dan selalu tersenyum manis.
Mengingat itu sudut bibir mungil rosalind tertarik ke atas, Membayangkan senyuman sang pangeran Nya. Tapi mengingat jika alex sudah sangat membenci nya membuat hati rosalind sangat sakit,
Karna dirinya harus terpaksa mengatakan hal menjijikkan itu.
Meski dulu roy sempat ingin memberitahukan sejujurnya pada alex tapi dengan cepat rosalind menolak.
"Bagaimana kabarmu, apa kau baik - baik saja,"batin rosalind menatap ke atas langit yg cerah.
Dirinya kembali bernostalgia dengan hubungan nya dulu. Sejak SMA kedua nya sudah berpacaran hingga satu kampus bersama, Betapa mereka adalah pasangan yg romantis.
Romantis dimata semua siswa siswi.
Flashback On
"Rosalind berjanji la jika kita akan selalu bersama dalam suka maupun duka. Aku juga berjanji ketika aku lulus nanti aku akan bekerja keras agar bisa membahagiakan mu"kata alex dengan kedua bibir seksi nya tengah tersenyum manis, itulah yg menjadi prioritas utama. Membuat rosalind selalu nyaman dan aman berada di dekat kekasih nya itu.
"Aku berjanji alex. Apa aku pernah mengecewakan mu"balas rosalind sambil bersandar di pundak kekar alex.
"Tentu saja tidak. Aku tau kekasih ku ini adalah gadis yg baik, Dia tidak seperti gadis lain yg mencintai pasangan nya hanya karna barang - barang mewah yg ia dapat.
Kau berbeda rosa, kau tidak seperti gadis lain yg gila akan uang," ujar alex mengelus puncak kepala rosalina dengan gemas.
"Itu tidak ada dalam isi kepala ku alex.
Tapi aku takut hubungan kita tidak di restui oleh papa mu. Kau tahu aku hanya gadis miskin yg tidak sederajat dengan keluarga mu"bisik rosalind pelan.
"Dengarkan aku rosalind, Bagiku kau lebih berharga dari apa pun.
Seluas samudra pun aku akan menggapai nya demi dirimu.
Jika papa ku tidak menyetujui hubungan kita, aku tidak peduli,
Karna aku mencintaimu aku akan menghidupi mu dengan keringat ku sendiri. Aku tidak butuh bantuan dari papa ku, meski papa ku punya segara - gara nya"bisik alex mesra sambil mencium leher dan pundak mulus rosalind.
Kedua nya tersenyum bahagia,
Rosalind masih memakai seragam SMA dan alex memakai pakaian bebas, ya. Karna alex sudah berkuliah terlebih dahulu. Alex adalah kakak kelas rosalind, Mereka bertemu sewaktu SMA. Bisa dibilang cinta pada pandangan pertama itu yg sering di ucap alex.
Mengingat masa lalu, hati rosalind serasa teriris karna mengingat hubungan mereka yg kandas,
Kandas karna kebodohan nya. Hanya karna ancaman, dia harus berpisah dari alex. Tapi mau bagaimana lagi dia juga sayang pada kedua orang tua nya, Jika dia tetap memperjuangkan cinta nya bagaimana kehidupan kedua orang tua nya nanti.
Memikirkan hal itu membuat d**a rosalind merasakan rasa sesak,
Sangat sesak mengingat sosok Alexander Kevin Archelaus yg merupakan cinta pertama nya dan akan selalu begitu. Entahlah rosalind selalu berpikir begitu. Tapi mengingat masa lalu nya membuat rosalind tersenyum kecut, saat dirinya membayangkan alex sudah memiliki seorang kekasih yg merupakan pasangan hidup nya.
Sungguh rosalind belum rela, dia belum rela melihat Alexander Kevin Archelaus yg merupakan mantan nya itu telah memiliki wanita lain di hati nya. Membayangkan itu membuat d**a rosalind merasakan rasa sesak seperti dihantam batu besar tak kasat mata.
****
Dilain sisi seorang pria berpakaian formal dengan balutan kemeja dan jas mahal nya tengah berdiri.
Menatap bangunan yg sedang dibangun oleh para pekerja nya.
Bangunan yg merupakan hotel yg akan ia bangun. Hotel terbesar di lombok dengan hasil kerja keras nya selama ini. Tanpa bantuan dari seseorang pun
Hingga dia dapat mendirikan perusahaan terbesar di perancis, hotel dan beberapa mall disana.
Dia juga memiliki beberapa mansion di berbagai negeri Dan perusahaan di berbagai kota lainnya.
Hidup nya kini serba kemewahan yg ia dapat. Dia tinggal Sendirian, itu juga merupakan keinginan nya,
Dia tidak ingin urusan nya dicampuri oleh orang tuanya.
Oh...ngomong - ngomong dia adalah anak semata wayang dari keluarga Archelaus.
Dia hanya memiliki seorang papa. sedang mama nya telah menghembuskan nafas nya saat dirinya masih kecil,
Itulah mengapa dia lebih suka mandiri tidak suka di kekan oleh sang papa. Baginya urusannya bila dicampuri oleh sang papa itu akan menghancurkan segara yg ia peroleh.
Karna dia tidak terlalu dekat pada sang papa, entahlah sejak kecil dia memang tidak begitu dekat pada sosok papanya. Karna papanya jarang memberikan perhatian padanya,
Sejak mama nya menghembuskan nafas nya dia sudah kehilangan semua perhatiannya.
Tapi sejak dia mengenal seorang gadis yg memberikan diri nya rasa nyaman dan perhatian, dia merasa dirinya kembali hidup. Tapi sayang hati nya lagi - lagi kecewa saat gadis yg ia cintai ternyata adalah gadis yg tidak baik, Mengingat itu sosok pria yg tak lain adalah Alexander Kevin Archelaus murka, jika mengingat gadis murahan yg dianggap diri nya sebagai seorang jalang murahan.
"Lihatlah kini aku bisa berdiri dengan kedua kaki ku tanpa bantuan orang lain. Kau akan merasakan penyesalan itu rosalind, gadis yg aku anggap baik ternyata tidak sesuai dengan pikiran ku, Lihat saja aku akan menghancurkan mu, Setiap air mata yg aku jatuhkan karna goresan rasa sakit darimu. Akan ku balas hingga kau akan memilih mati dari pada bernafas di dunia ini," batin alex dengan senyuman sinis yg terbit dari sudut bibir seksi nya yg memerah.
"Ternyata pencarian ku tidaklah sia - sia aku menemukan mu jalang ku.
Di mataku kau hanya seorang jalang murahan yg akan aku hancurkan hingga tak berbekas," sudut mata alex menatap tajam pria paruh baya yg tengah mengangkat batu bata dengan mengunakan kereta dorong.
Pria paruh baya yg dimaksud dan dilihat alex adalah papa dari rosalind, walau sudah 5 tahun alex tidak melihat nya tapi dia masih hafal siapa sosok pria paruh baya itu.
Sosok pria yg dulu dekat pada nya dan selalu mengobrol bahkan bermain catur dengan nya,
Sungguh alex tidak membenci pria tua yg ada di depan nya itu.
Tapi dia membenci putri dari pria tua itu.
"Setiap goresan pasti akan adalah balasannya. Setiap rasa sakit yg kau berikan tentu ada karma untukmu,
Lihat saja rosalind hidupmu tidak akan pernah tenang jika aku sudah menemukan mu,"batin alex dengan senyuman tipis bagi yg melihat akan terpesona. Tapi bagi yg tau senyuman itu adalah senyuman seorang iblis.
Pasti akan merinding jika melihat nya,
Memang sejak 2 tahun ini alex sudah menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan rosalind. Bahkan alex sempat menyuruh mereka ke kota kecil dimana keduanya bertemu,
Tapi orang - orang yg diperintahkan oleh alex belum dapat menemukan orang yg dicari majikan nya,
Entah nasib baik apa alex bertemu pria tua yg merupakan papa rosalind yg bekerja sebagai kuli bangunan di sini. Ya alex tau usia pria itu sudah tua akan sangat sulit untuk menemukan bekerja yg pantas untuk seusia nya. Alex mengambil benda pipih di saku celana nya sambil menghubungi seseorang.
"Aku mau kau mencari tau tempat tinggal pria yg bekerja di kuli bangunan itu. Pria tua yg sedang mengangkat batu bata itu," ujar alex, orang yg merupakan mandor menatap ke arah alex yg tidak jauh dari jangkauannya. Dan memberikan anggukan kepala pertanda akan melakukan tugas yg diberikan oleh bos nya.
Sambil menatap ke arah pria paruh baya itu yg menahan nafas nya.
Karna merasa kelelahan dengan pekerjaan yg begitu berat untuk usianya. Yang sebenarnya sudah pensiun tapi diri nya tidak mau melihat putri satu - satu nya yg harus bekerja banting tulang sendirian.
Tidak dia tidak ingin melihat putri nya sakit, Apa lagi mengingat kondisi putri nya yg sangat sulit di artikan.
Dulu dia mengira putri nya adalah gadis yg kuat tapi sayang.
Sejak 1 tahun ini dia baru tau jika putri nya memiliki penyakit yg cukup berbahaya. Dia dan sang istri seakan tak percaya mengetahui penyakit putri nya hingga dia tidak ingin putri nya bekerja terlalu keras dia takut, Sungguh takut bila harus kehilangan putri kecil nya.
"Pak deni kemarilah," panggil sang mandor.
Merasa namanya dipanggil, pria tua yg tidak lain adalah papa rosalind membuyarkan lamunan nya tentang sang putri. Sambil berlari pelan mendekati sang mandor.
"Ada apa tuan, tuan memanggil saya," tanya deni papa rosalind.
"Tidak aku melihatmu sedikit kelelahan duduk lah dulu.
Kau seperti usia ayahku jadi aku tau pekerja ini cukup berat untukmu," ucap sang mandor.
Deni pun duduk sambil tersenyum lirih. Sambil merilekskan pikiran dan nafas beratnya,
"Ngomong - ngomong kau tinggal dimana pak deni. Bukan apa - apa, aku hanya ingin tau saja karna Jika rumahmu jauh dengan gaji kecil disini sama saja kau membuang - buang tenaga mu," ucap mandor berbasa - basi.
"Tidak jauh kok tuan, hanya di deket komplek sini, Aku mengontrak rumah yg berada di komplek sini yg harganya lumayan murah," jawab deni.
"Komplek rumah di dekat sini.
Komplek kecil - kecil itu ya," mandor itu duduk di samping deni.
"Iya tuan....Aku tinggal bersama putri dan isteriku kami merantau dari kota kecil untuk mencari kehidupan yg lebih baik. Tapi ternyata kami salah semua kota akan berat untuk kami," kata deni lirih mengingat sosok putri nya yg tidak sesehat dulu.
Ingin sekali deni membawa putri nya berobat tapi sayang itu hanya angan - angan nya saja, sebab melihat ekonomi nya yg sangat miskin ini tidak memungkinkan untuk mengobati sang putri.
"Bukannya putri mu lulusan sarjana walau mendapat beasiswa.
Lalu kenapa kau bisa hidup semiskin ini," tanya mandor tanpa deni sadari mandor itu merekam semua pembicaraan nya untuk dikirimkan ke bos nya.
"Iya putri ku memang lulusan sarjana tapi semua tidak terlihat sempurna sebab putriku menderita pen...."Deni menghentikan ucapannya saat mendengar panggilan sang putri.
"Papa......" suara lembut mampu mengetarkan jiwa para pria yg tengah bekerja itu, termaksud sang mandor menatap takjub sosok gadis cantik di depan nya itu.
Deni yg merasa mengenali suara yg sangat ia hafal pun menoleh melihat dan mencari suara yg bagi nya sangat ia kenali.
"Papa aku disini," pekik sang gadis tertahan sambil tersenyum manis dengan wajah sedikit pucat nya.
Tapi tidak dapat menghilangkan kecantikan yg ia miliki.
Sedang suara itu membuat seseorang tersentak kaget karna sangat mengenali suara itu. Suara yg sangat ia benci sejak 5 tahun ini.
Dirinya langsung langsung menoleh menatap ke arah luar, kedua bola mata nya menatap tajam pada sosok gadis mungil di depan nya itu. Yg tengah menjadi pusat perhatian semua orang.
Rahang pria itu mengeras melihat sosok gadis kecil yg berada di lokasi yg sama. Membuat kebenciannya semakin besar karna melihat gadis itu yg terlihat sangat bahagia dari perkiraan nya dulu,
tbc,