“Mas Agung harusnya nggak peluk aku!” “Maaf, Dyah. Aku hanya ingin meminta perlindunganmu dari gadis-gadis tadi.” “Halah alasan! Biasanya juga minta tolong sama Pak Satya. Kenapa harus bilang aku ini pacar Mas dan pakai pelukan segala?!” Aku masih menumpahkan rasa kesal ku pada Mas Agung meski sudah pukul 10 malam. Saat ini kami berada di dalam kamar hotel. Lagi dan lagi Mas Agung berkunjung ke kamarku dengan alasan khawatir dengan keadaanku. Tadi sore, aku hanya protes sebentar karena masih mau mencoba wahana-wahana bermain ramah penakut. Setelahnya kami makan malam di sebuah restoran yang sangat mewah. Saking enaknya makanan yang aku makan lupa jika harus kembali melayangkan protes pada bos menyebalkan. “Maaf kan aku Dyah ...” “Minta maaf terus sih! Aku ‘kan minta penjelasan kenapa