Karena sepasang sandal, terbitlah ide Iksan untuk menghubungi Ririn tanpa harus membuat alasan yang tidak - tidak. Hanya ide itulah yang terbersit di benak Iksan ketika sudah sepuluh menit memandangi layar ponselnya. Gara - gara sandal itu juga dia sempat dicurigai 'belok' oleh mamanya, agak -agak tega sih, tapi mungkin mamanya takut juga kalau sampai itu terjadi. Andai saja tahu sejarah sendal ini sampai di rumahnya, pasti mamanya tidak akan sempat berpikir sampai begitu. Ya salah dia juga sih yang tidak berterus terang. Awalnya Iksan ingin menyapa Ririn melalui pesan singkat untuk mengatakan kalau dia sudah sampai di rumah, tapi kok kesannya maksa banget ya, iya kalau Ririn peduli, kalau dia jawab 'memangnya kenapa kalau sampai rumah?' kan malu, kesannya dia penting banget buat Ririn