Selama ini Aksa ngotot untuk bercerai. Ia keliru jika kebahagiaan dapat diraihnya tanpa Eden di sisinya. Sejak pertemuan mereka di galeri, Aksa mulai stres. Dia tidak berangkat ke kantor. Dia tidak makan. Dia tidak mandi. Yang dilakukannya hanya minum kopi dan menangisi istrinya di kamar mereka. Dan setiap ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, dia membayangkan Eden di sebelahnya. Oh, Eden. Betapa berharapnya kamu ada di sampingku sekarang! Bahkan baumu yang khas pun masih bisa kucium. Berapa malam aku tidak memikirkanmu, Eden? Berapa malam aku tidak merindukanmu? Kamu tidak memperjuangkanku seperti dulu lagi, Eden. Dan sejak saat itulah aku terus memikirkanmu. Aku tidak bisa tanpamu. Tapi aku tidak tahu di mana keberadaanmu! Karena sudah lima hari tidak masuk kerja tanpa kabar, ib