"I am leaving to Singapore," kata Calvi sambil menjinjing tas laptop. Eden yang sedang menikmati teh hangatnya, menoleh ke pintu ruang makan. "Untuk kerja?" Calvi berjalan masuk ke ruang makan, berdiri di dekatnya. "Ada meeting penting. Selain itu aku mau honeymoon dengan istriku." "Didn't she think you were dead?" "Women love surprises, don't they?" Satu mata Calvi mengedip. "Apa yang kamu lakukan setelah ini, Eden? Kalau kamu mau mengadakan party untuk merayakan status barumu, please di tempat lain. Rumahku bukan untuk publik." "Ge-er sekali," komentar Eden. "Rumahmu juga tidak sebagus itu." Calvi tertawa mendengar kesinisan itu. "Well, aku punya beberapa klub untuk pesta. Kamu tinggal lihat di Google, ada kok artikelnya." "What a brag," sahut Eden. "Rencanaku ingin mencari-cari r