Rencana Lima Tahun

1472 Kata
* Tahun Ke 5 di Menjadi Kupu-kupu malam* Tahun 2020 adalah tahun ke lima aku menjadi seorang kupu-kupu malam. Seorang wanita yang hinggap dari satu hotel ke hotel lainnya untuk memuaskan para pria. Sudah ratusan pria yang sudah kupuaskan birahinya selama lima tahun aku menjadi seorang wanita penghibur, itu berarti sudah ratusan burung milik pria yang aku layani dari yang burung kecil sampai burung yang super besar. Dari yang tipis sampai tebal. Dari yang gampang mengeras sesaat aku mulai membuka bajuku sampai yang harus kuberi berbagai stimulasi baru bisa mengeras sempurna. Bosankah aku? Tidak inginkah aku pensiun? Umurku tiga tahun lagi akan mencapai 30 tahun, itu bukan lagi usia bagus untuk seorang wanita yang berprofesi seperti diriku karena para lelaki hidung belang akan lebih memilih wanita yang usianya 20 an daripada yang usianya 30 an. Hargaku tidak bisa lagi semahal sekarang ini. Apakah dalam jangka waktu tiga tahun, aku bisa mengumpulkan uang sebesar 5 M untuk tabungan pensiunku? Apakah aku bisa segera membuka kantor notarisku, sedangkan tempat magang aja, sampai saat ini belum ada yang bersedia menerimaku. Setahun setelah lulus, aku belum bisa mendapatkan tempat magang di kantor notaris yang dekat dari rumahku. Aku dapatnya malah jauh di Bogor . Itu tidak mungkin aku jalani, karena kalau ada panggilan kerja untuk melayani client, tidak mungkin aku bisa bolak balik Bogor ke Jakarta. Kalau full tidak menerima panggilan lagi, juga tak mungkin, karena cicilan rumah ku di PIK, baru akan selesai di akhir tahun ini. Sekarang baru bulan Maret berarti aku harus bertahan 9 bulan lagi. Setelah cicilan rumah ini terselesaikan , baru aku bisa bernafas sedikit lega. Selanjutnya hanya perlu fokus menabung untuk dana pensiun dan fokus untuk karirku selanjutnya, menjadi seorang notaris. Tapi menjadi seorang notaris yang bisa di tempatkan di tengah kota dan bukan di pinggiran kota, juga tidak gampang karena kita perlu mempersiapkan banyak uang. Untuk wilayah 1 saja, uang sogoknya bisa ratusan juta. Kalau untuk wilayah terpencil, izin penempatannya memang gratis, tapi siapa klient yang akan datang kalau kantor notaris di buka daerah terpencil? Jual beli sapi belum perlu pakai akte notaris. Jadi semua notaris baru itu berebut buka kantornya harus di daerah perkotaan, yang banyak perumahan baru dibangun agar bisa dapat banyak cuan karena pasti banyak orang yang membutuhkan jasa notaris untuk melegalkan perjanjian mereka. Seperti membuat surat jual beli, surat waris, surat perjanjian, surat pendaftaran perusahaan dan surat-surat lainnya. " Huh.. mau pekerjaan apapun , memang tidak ada yang gampang" Aku menghela nafas panjang, sampai menatap layar laptopku. Aku memang lagi membuat neraca pengeluaran dan pemasukanku agar aku tahu, sudah berapa uang yang ada ditabunganku. Terdengar pintu kamarku di ketuk. " Masuk" Kataku . Kak Di masuk sambil tersenyum. " Bi. Ada kerja untukmu dari client setiamu. Pak Harvi, sang jaksa. Dia mau merayakan kenaikan pangkatnya bersamamu." " Siang hari juga?" Tanyaku. Karena itu kebiasaan Pak Harvi , memanfatkan waktu istirahatnya untuk melepas hasratnya. Juga biar aman tidak ketahuan istrinya. Itu kata Pak Harvi. Jadi dia tetap pulang kantor tepat waktu. Pak Harvi pernah menawariku menjadi simpanannya. Aku akan disewain apartemen dekat kantornya. dan aku tidak boleh lagi menerima klient lainnya. Full hanya menjadi miliknya dan melayaninya saja. Tawaran itu langsung aku tolak. Aku bilang padanya, aku nggak mau menjadi wanita simpanan, sudah cukup dosaku menjadi wanita penghibur, tapi aku tidak mau menjadi wanita perusak rumah tangga para lelaki-lelaki hidung belang itu. Mereka hanya sekedar melepas hasrat denganku, setelah selesai mereka tetap akan kembali pulang ke rumah dan menjadi suami yang baik bagi istrinya. Tapi kalau aku menjadi wanita simpanan, egoku pasti akan muncul untuk saling berebut kasih sayang antara aku dengan istri sah. " Bi.." Kak Di membuyarkan lamunanku " Setelah pelantikannya jadi Ketua Kejaksaan Tinggi, dia memintamu ke hotel Kempinski. Mau kamu terima?" " Boleh Kak. Kakak tahu , aku tidak pernah menolak client rutin." " Iya, client mu baik-baik semua. Lima tahun kita menjalani profesi ini di Jakarta. Aku selalu berdoa kamu mendapatkan client yang baik. Dan sepertinya Tuhan mengabulkan doaku. Kamu tidak pernah bertemu client yang maniac atau yang Masokisme seksual ataupun sadisme bahkan kamu bisa dapat client super baik seperti Pak Car yang tidak pernah menyentuhmu dan menyayangimu bagaikan cucunya." " Iya Kak Di, aku juga bersyukur untuk itu. Client -client ku semuanya tidak ada yang seperti Kak Di sebutkan. Bahkan yang repeat order seperti Pak Harvi dan Pak Car sangat baik. Hanya ada beberapa lah yang PHP, uda memesan tapi tidak datang., seperti yang berkode Bad Chef. Nggak datang ke hotel yang dijanjikan, padahal dia uda bayar booking fee 5 juta. Mungkin karena ketahuan istrinya." Kataku sambil tertawa. " Benar mungkin dia ketahuan istrinya. Dia itu satu-satunya client yang tidak mengabari kembali setelah membatalkan, biasanya kalau client tiba-tiba tidak bisa datang, pasti minta reschedule, karena kita memperbolehkan mereka reschedule selama dua kali." Kata Kak Diana sambil tersenyum. " Kak Di, sepertinya lagi senang. Kenapa senyum-senyum terus?" Tanyaku melihat wajah Kak Di yang ngomong dengan wajah penuh senyum. Kak Di tersipu malu lalu berkata " Bi.. kalau aku dan Kak Bondan jadian, apakah kamu keberatan?" " Kok keberatan? Aku malah senang Kak Di. Kalian berdua pantas berbahagia. Kak Bondan orangnya juga baik banget. Dia sepertinya sangat menyayangi Kak Diana. Firasatku benar kan? Aku tahu ada sesuatu yang pasti akan terjadi antara kalian berdua. Untung dulu, aku bilang ke Pak RT kalau kita ini sepupu jauh, sehingga kalau kalian kawin , kita tidak kena demo orang sekompleks." kataku. " Tapi aku takut Bi." Kata Kak Diana memilin-milin bajunya " Takut apa?" " Aku kan HIV, aku tak mau Kak Bondan tertular." " Kalian kan bisa pake kOndom dan jangan ciuman seperti yang aku terapkan pada client-clientku. Kalau aku karena tidak mau melibatkan perasaan, tapi kalau kalian kan demi kesehatan. Jadi nggak usah takut Kak Di. Kalau Kak Bondan cinta pada Kak Di , dia pasti akan mengerti." Kataku menyakinkannya. Kak Di pantas berbahagia. Wanita seperti kami yang pernah berprofesi sebagai kupu-kupu malam, kalau sampai bisa dicintai dengan tulus oleh seseorang sungguh merupakan hal yang luar biasa. " Kak Di, terimalah Kak Bondan. Penting loh , punya seseorang yang bisa menjadi tempat kita saling berbagi. Berbagi segalanya, kasih sayang, berbagi cinta, berbagi kesedihan dan kesenangan. Kak Di harus bersyukur , Kak Di bisa menemukan orang seprti Kak Bondan." Kataku mengenggam tangannya. " Aku berdoa Bi, kalau suatu saat nanti, kamu juga akan menemukan seseorang yang mencintaimu dengan tulus." Kata Kak Diana. " Ah.. nggak mungkin. Kalau ada, aku pun tidak mau. Aku ini wanita yang hanya tahu cara bercinta tapi tidak tahu cara mencintai. Lelaki yang mencintai diriku, bisa makan hati, kalau bertemu wanita seperti aku." Kataku tertawa getir. " Pasti ada Bi. Aku dulunya juga tidak percaya kalau aku bisa menemukan seorang lelaki yang mencintaiku. Tapi setelah berpuluh tahun berlalu di saat usiaku uda hampir 40 tahun, aku menemukan seorang lelaki yang mencintaiku tanpa memperdulikan masa laluku malah bersedia menerimaku dengan segala penyakitku. Jadi aku yakin Bi. Kamu akan menemukan seseorang seperti aku yang menemukan Bondan." " Aku nggak berani berharap terlalu panjang sampai puluhan tahun Kak. Aku merencanakan hidupku perlima tahun saja. Seperti sekarang ,tahun ke lima kita di Jakarta apa yang aku ingin capai, sudah tercapai semuanya dan tadi aku sedang merencanakan hal yang harus aku capai lima tahun dari sekarang." " Apa yang ingin kamu capai?" Tanya Kak Di " Setelah cicilan rumah ini lunas di akhir tahun nanti Kak Di. Aku ingin mengurangi pekerjaanku, jadi aku bisa terima tawaran magang di Kota Bogor. Untuk pekerjaan , aku hanya akan terima pekerjaan seminggu sekali saja. tiap weekend dan weekday aku akan tinggal bersama mama di kamar VVIp nya di Klinik , sekalian menemani mama di Bogor jadi aku nggak capek pulang pergi Bogor-Jakarta saat aku magang di kantor notaris. Setelah satu tahun magang , aku bisa mengurus izin untuk membuka kantor notaris sendiri . Itu rencanaku untuk lima tahun ke depan." Kataku . " Bagus itu Bi.. Memang kamu harus mulai merencanakan masa pensiun, karena tiga tahun lagi, kamu juga sudah memasuki usia 30 tahun. Betapapun seksinya badanmu, apapun gaya hebatmu, para pria-p****************g berduit itu pasti langsung akan beralih ke yang umurnya 20 an dibandingkan yang sudah berumur 30 an." " Iya Kak. Itu juga yang menjadi pertimbanganku. Nah.. Kalau aku pensiun. Kak Di dan Kak Bondan akan ngapaian. Otomatis, Kak Di nggak dapat komisi 30 % lagi dariku dan saat aku magang , aku juga nggak perlu supir lagi. Aku harus menghemat pengeluaranku kalau aku magang, karena magang itu tidak dapat gaji, kami hanya akan diberi uang transport." Kataku " Aku dan Kak Bondan, akan jualan online saja." " Jualan produk apa?" Tanyaku. " Ada deh.. Dan itu sangat dibutuhkan oleh semua orang?" Kata Kak Di berahasia. " Apa sih Kak? Makanan ya. Kan itu dibutuhkan semua orang." Tanyaku menebak. " Bukan?" Kata Kak Di " Jadi apa?" " Coba tebak lagi." " Hmmmm.... Apa ya?"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN