Membujuk atau Menjebak

1268 Kata
“Ma, Pa, kok masih berdiri aja, ayo duduk,” ajak Julie sambil tersenyum. Gadis itu tak tahu jika saat ini ia berada di tempat yang tidak seharusnya. “Ayo, Om. Silakan.” Bahkan Julio pun turut menyilakan Pak Pramudya dan Bu Margaretha untuk duduk. Jika Pak Pramudya mengabaikan ajakan ini dan pergi begitu saja, tidakkah itu akan dianggap sebagai bentuk ketidaksopanan oleh keluarga Julio? Dan lagi, jika ia melakukannya, bukankah itu berarti ia sedang membuat masalah baru lagi dengan keluarga besar Harisman? Antara pergi atau duduk—menerima ajakan tersebut—dua-duanya serba salah. “Pa, ayo duduk.” Bu Margaretha pun turut mengajak suaminya. Ia sedikit menarik lengan pria itu. “Pa ….” Wanita itu berbisik. “Ayo, duduk.” Ah sialnya. Tapi, pada akhirnya Pak Pramudya memilih duduk. Antara pergi secara tidak sopan, mungkin ia masih harus berbicara baik-baik. Mengupayakan agar pernikahan antara Julie dan Julio dibatalkan tanpa membuat pihak keluarga Julio merasa tersinggung. Tapi, bisakah ia melakukannya? Bagaimana caranya? Sementara putri bungsunya terlihat begitu bersemangat, bahagia, dan sangat bergantung pada Julio. Tegakah ia untuk menghancurkan hati Julie? Tapi, jika tak ia lakukan, tegakah ia membiarkan Julie memasuki lubang neraka? Pelayan restoran satu persatu berdatangan, mereka menyajikan minuman dan makanan pembuka untuk 6 orang yang ada di private room tersebut. “Silakan dinikmati.” Pak Karim menyilakan dengan sopan. Pria yang usianya mencapai angka 75 tahun itu tampak begitu ramah pada keluarga Julie. “Ayo, Julie, dinikmati.” Bu Merinda pun turut menyilakan. “Pak Pramudya dan Bu Margaretha, ayo, silakan. Jangan sungkan-sungkan.” “Iya, Bu,” balas Bu Margaretha dengan sopan. Pak Pramudya masih mencoba menahan diri. Ia meneguk dulu minuman yang disajikan, hanya sebagai bentuk sopan santunnya. Tak etis jika ia langsung mencecar untuk mempertanyakan niat Julio untuk memperistri Julie padahal pria itu ternyata masih satu keluarga dengan Jonathan. “Oh ya, apa Julie punya permintaan tertentu terkait mahar atau seserahan untuk pernikahan nanti? Atau mungkin dari Bapak dan Ibu Hermawan?” Bu Merinda memulai pertanyaannya. Sebagai orang tua dari calon mempelai laki-laki, tentu ia harus menyiapkan banyak hal seperti mahar dan seserahan. “Kamu mau minta apa, Ai?” tanya Julio pada calon mempelainya. Julie sedikit menyengir. Ia tak punya permintaan tertentu. Sebenarnya tak begitu paham juga apa yang harus ia minta. Makanya ia langsung melihat pada papa dan mamanya saja. “Kalo Julie sih terserah Papa dan Mama aja.” Pak Pramudya menarik napas dalam-dalam. Ini saatnya ia harus berbicara. “Maaf, Pak Karim dan Bu Merinda, juga Julio. Sebelum membicarakan soal mahar atau seserahannya, kami ada pertanyaan.” “Tentu, silakan, Pak,” jawab Pak Karim dengan cepat. “Iya, Om. Silakan kalau ada yang mau ditanyakan.” “Kalau saya tidak salah, apa benar Pak Karim adalah adik kandung dari mendiang Pak Kemal Harisman?” Pak Karim segera mengangguk, membenarkan pertanyaan Pak Pramudya. “Benar sekali, Kemal Harisman adalah kakak kandung saya.” Mendengar nama Harisman disebut-sebut, Julie mencondongkan diri ke arah mamanya. Ingin memastikan jika Harisman yang mereka bicarakan saat ini apakah memiliki hubungan dengan Harisman yang pernah menculiknya. “Ma, Harisman itu …,” bisik Julie. “Ssshhh ….” Bu Margaretha segera memberi kode agar Julie diam. Ia pun tak tahu, dan tak seharusnya Julie memotong hal yang belum pasti. “Berarti Pak Karim adalah pamannya Pak Jonathan?” tanya Pak Pramudya, hanya sekadar mengonfirmasi. Toh, ia tahu jika pria itu pasti akan membenarkan. “Benar sekali, Pak. Jonathan adalah keponakan saya. Anak kandung dari mendiang kakak saya, Kemal Harisman.” Mata Julie membulat seketika. Tak hanya Julie, tapi Bu Margaretha pun demikian. Gadis itu secara otomatis langsung memijit kepalanya yang mulai terasa berdenyut saat mendengar nama Jonathan. “Ma-maksudnya Om Jonathan yang pe—” “Diam dulu, Jul!” Pak Pramudya langsung menghentikan ucapan Julie. “Ini biar Papa yang bicara.” “Sebagai pamannya, saya dan keluarga besar kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan Jonathan terhadap Julie. Saya juga baru tahu tentang penculikan dan tindakan kekerasan yang dilakukan Jonathan pada Julie setelah Julio mengabarkan tentang rencana pernikahannya.” “Yy-yo, ka-kamu sama Om Jonathan itu satu keluarga?” Julie tak bisa menahan dirinya untuk tetap diam seperti yang diminta oleh papanya. Gadis itu tampak kecewa setelah tahu bahwa Jonathan yang pernah menyiksanya ternyata masih ada hubungan kekeluargaan dengan Julio. “Bener, Ai.” Julio menjawab, tangannya perlahan bergerak untuk meraih tangan Julie, sayangnya gadis itu langsung menarik tangannya menjauh. “Terus maksud kamu apa? Maksud kamu apa dengan melindungi aku? Maksud kamu apa dengan ngajakin aku menikah?” “Aku pengen ngelindungin kamu, Ai ….” Julie menggelengkan kepalanya. “Melindungi? Tapi, kamu justru mengajakku masuk ke keluarga kalian.” “Jangan salah paham dulu, Julie, Bapak dan Ibu Hermawan,” ujar Pak Karim. “Jika Julie menjadi bagian dari keluarga kami, Jonathan tidak akan bisa mencelakakannya. Kami akan memastikan keamanan Julie, dan itu tidak akan mampu ditembus oleh Jonathan. Ada aturan tersendiri di keluarga besar kami di mana tak seorang pun boleh saling melukai. Jika ada yang melanggar, maka hukumannya akan dicoret dari daftar keluarga.” “Setiap orang yang masuk sebagai anggota keluarga Harisman akan dijamin keselamatannya,” ujar Bu Merinda. “Saya salah satunya. Mereka sangat melindungi keamanan dan keberlangsungan hidup saya. Jujur saja, saya sebenarnya tak begitu diakui oleh anggota keluarga yang lain. Tapi, karena saya menikah dengan salah satu Harisman, walau hanya sebagai istri ked—” Julio langsung menyenggol kaki maminya agar ucapan wanita itu tak berlanjut. Menurut Julio, Bu Merinda tak perlu menjelaskan statusnya apakah ia sebagai istri kedua atau istri ke berapa. “Ya, begitulah. Pokoknya keamanan Julie akan sangat dilindungi. Jonathan tidak akan mengganggunya lagi.” Pak Pramudya menggelengkan kepalanya. “Ini salah saya karena tak pernah mempertanyakan siapa Julio dan dari mana latar belakangnya. Saya langsung terkesima dengan perlindungan yang ditawarkannya saat Julie dalam bahaya. Rupanya saya malah mengantarkan anak saya pada pelindung yang justru sama berbahayanya.” “Om, saya benar-benar ingin melindungi Julie.” “Sepertinya Pak Pramudya masih ragu dengan keselamatan Julie setelah menikah dengan Julio. Saya menjamin, Pak, Bu,” ujar Pak Karim sambil menatap lurus mata Pak Pramudya dan Bu Margaretha bergantian. “Jika Julie menjadi salah satu dari kami, maka hidupnya akan menjadi pertanggungjawaban kami juga. Saya sendiri yang akan memastikan keselamatan Julie, Pak, Bu. Di keluarga kami, saat ini saya yang paling tua dan bisa dipastikan jika seluruh keluarga sangat menghormati keputusan saya. Jika saya mengatakan untuk melindungi Julie, Jonathan tidak akan mampu melakukan apa-apa.” “Kalau tidak salah mendengar, tadi Pak Karim mengatakan ‘jika’? Benar, bukan?” tanya Pak Pramudya dengan nada suara yang cukup tenang, walau tangannya sedang dalam keadaan terkepal. “Apa itu berarti jika Julie tidak menjadi salah satu dari kalian, maka keselamatannya berada dalam bahaya. Apalagi setelah Julie keluar dari tempat ini, pasti Pak Jonathan sudah menunggu di luar.” “Jadi, maksudnya kalau Julie meminta pernikahan ini dibatalkan maka Julie bisa saja kembali menjadi incaran Om Jonathan? Di sekitaran sini mungkin saja Om Jonathan dan orang-orang suruhannya sedang berjaga. Begitu Julie bergerak keluar dari tempat ini, bisa saja Julie kembali diculik atau bahkan dibunuh? Begitu?” Gadis itu tertawa dengan suara yang terdengar sumbang. “Julie punya salah apa sama kalian?” “Aiii ….” Julio meraih tangan gadis itu. Walau Julie mencoba menarik tangannya di awal, tapi pada akhirnya gadis itu diam saat Julio mengelus punggung tangannya perlahan. “Aku bakalan lindungin kamu, aku bakalan mengupayakan semua yang aku bisa buat ngelindungin kamu. Bukan hanya aku, tapi seluruh keluargaku juga akan melindungi kamu,” ujarnya dengan teramat lembut, membujuk. Membujukkah? Atau justru menjebak?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN