"Sayang!"
Seruan seorang gadis membuat baik Alena maupun CItra menoleh. Sementara Alena mendesah lega karena merasa selamat, Citra langsung melayangkan tatapan tajam. Matanya bergerak mengamati dengan cepat penampilan Alena dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Lumayan, tapi tidak secantik dirinya, itulah yang sedang dipikirkan oleh Citra pada kesan pertama.
Devan, berjalan membawa nampan penuh berisi makanan menuju tempat duduk Alena. Dia meletakkan makanannya di atas meja lalu menoleh pada gadis yang masih bergelayut manja di tubuh Alena. Sebenarnya dia lupa-lupa ingat dengan cewek itu, namun Devan yakin dia adalah salah satu dari sekian banyak mantan pacarnya.
Oh, Devan baru ingat bahwa ini sudah kelewat tiga hari dia belum mendapatkan cewek baru. Yah, mau bagaimana lagi? Sekarang di
