Sungguh, Alena menyesal karena tadi ia memilih mengalah. Jika saja dia tau bahwa Devan membawanya hanya untuk membawakan barang-barang belanjaan, Alena akan memilih melompat dari taksi apapun yang terjadi. Oke, mungkin itu sedikit berlebihan. Bagaimanapun Alena masih sayang nyawa. Tapi sungguh, Alena ingin meneriaki Devan sekarang juga. Ini sudah lebih dari empat jam dan cowok yang ada di dalam tubuhnya itu masih betah duduk di sebuah toko penjual sepatu hak tinggi dengan gaya bagai seorang ratu, meminta para karyawan bolak-balik mengambilkan sepatu yang bagus dan cocok di kakinya. Bagi Alena, situasi sekarang memang sedikit aneh. Devan dengan tubuhnya dari sejak awal belanja hanya menuju butik-butik yang menjual pakaian dan aksesoris cewek. Alena tidak mengerti tujuan Devan. Jika dia be