‘Maaf karena selama ini Cherry banyak menyusahkan Kakak. Mulai sekarang, Cherry akan berusaha untuk mencari kebahagiaan Cherry sendiri. Selamat tinggal.’ “Aaaargh!” Di dalam kamar hotel yang mewah itu, Eris berteriak frustrasi seraya membuang selembar kertas berisi pesan yang Cherry tinggalkan untuknya. “Bagaimana bisa dia berpikir untuk pergi sendiri. Anak itu...” Eris menggunakan kedua tangan untuk memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing. Sebenarnya tidak sulit untuk menebak ke mana Cherry pergi karena jika membicarakan tentang kebahagiaan yang ingin dicarinya, maka sudah dapat dipastikan jika gadis itu pergi untuk menemui Rion. Namun masalahnya ini adalah Cherry. Yang selama 17 tahun hidupnya selalu bergantung pada orang tuanya sebelum pindah ke rumah Rion dan bergantung pa