Dua Puluh Tiga

1732 Kata

Dean berada di balik kemudi dengan lirikan mata yang tajam dan membuat Lili tak nyaman dengan dirinya. Ia mencoba untuk memperbaiki posisi duduknya. “Kau merasa ada yang aneh?” tanya Dean dengan suara serak. Lili menelan ludah dengan perasaan sakit. Dadanya terasa bergemuruh, menahan amarah yang ia rasa tak mampu lagi ia tahan. “Apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Pertanyaan yang meluncur bersamaan dengan injakan kaki Dean pada pedal rem, membuat Lili nyaris terpelanting ke depan. Lili menahan napas beberapa detik. Dean telah menatapnya dengan tajam saat Lili menoleh ke samping, ke arah pria itu. “Kau seorang penipu,” ucap Lili dengan geraman. “Apa maksudmu?” tanya Dean tajam. Lili mendengus, dan mengumpulkan semua amarahnya. “Kau telah menipuku! Kau bilang kau sedang ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN