Liam tidak jadi pulang karena perkara cincin yang tadi dia berikan untuk Larisa. Dan kini pria itu tengah menanti persidangan dengan duduk di sofa ruang tamu menunggu kepala keluarga yang sedang dipanggil oleh salah satu asisten rumah tangga. Bukannya takut, Liam malah senyam senyum karena sepertinya usahanya untuk menikahi Larisa telah menemukan jalan yang mulus. Bukan tanpa sebab jika Liam begitu percaya diri bisa berpikir seperti itu. Lantaran Olivia terlihat bahagia mengetahui anak perempuannya baru saja dilamar oleh seorang pria. “Ehem!” Dehemen dengan suara berat terdengar, mendongakkan kepala Liam. Nampak oleh Liam seorang pria yang masih tampan di usia yang tak lagi muda memasuki ruang tamu. Sepadan dengan Olivia yang juga tampak cantik mirip Larisa. Liam segera beranjak berdiri