Bab 9. The Truth

2081 Kata

Jordan terpana, tak percaya dengan yang baru saja didengarnya. Jeremia menolaknya. Hebat! Jordan tidak tahu harus menangis atau tertawa atau keduanya. Atau mungkin dia sudah menangis juga tertawa. Mengenaskan. Baru sekali ini dia mengajak seorang gadis keluar dan langsung ditolak. Tak ada kah yang lebih menyesakkan dari ini? Pertama, dia dicium oleh gadis yang tidak disukainya. Dalam artian dia tidak memiliki perasaan apa-apa pada gadis itu selain perasaan saling menghargai antar sesama sahabat. Kedua, gadis yang disukainya menolaknya. Apakah dia seburuk itu hingga Jeremia sampai menolak ajakan kencannya? Itu pun kalau ajakannya beberapa menit yang lalu dapat diartikan sebagai ajakan kencan. Shit! Jordan menyumpah dalam hati. Dia baru sadar siapa dirinya, hanya seorang karyawan di rest

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN