Jeremia memarkirkan mobilnya cepat di depan flat Jordan. Keluar dari mobil tak kalah cepat, bahkan sangat tergesa. Setengah berlari Jeremia menaiki tangga menuju lantai dua di mana flat yang ditinggali Jordan berada. Tiba di depan flat Jordan, Jeremia tak memencet bel dulu. Gadis itu merapikan dandanannya yang ia yakin sangat berantakan. Jeremia menarik napas, mengembuskannya pelan. Begitu terus selama beberapa kali sampai dirasa gugupnya hilang. Sekali lagi Jeremia memgembuskan napas sebelum mengangkat tangan untuk memencet bel flat Jordan yang setinggi kepalanya. Jeremia menyatukan tangan, membawa tangannya ke depan mulut dan meniup-niupnya. Sungguh, ia masih saja gugup. Jari-jarinya terasa sangat dingin. Jeremia menggosok-gosokkan kedua tangannya sambil terus meniupinya karena Jordan