Part 5

2012 Kata
Setelah hari dimana Rigel hampir saja menghilangkan nyawanya sendiri, Luna lebih menjaga perasaan dari Rigel. Namun, hari-hari Luna dan Rigel masih seperti biasanya. Setelah kejadian, kuah soto itu, Rigel semakin protective dengan Luna. Beberapa kali juga mental illness Rigel sempat kambuh karena sifatnya yang terlalu khawatir kepada Luna. Meskipun begitu, tak mengurangi rasa sayang Luna kepada Rigel. Lagi pula Luna juga semakin menjaga perasaan Rigel. Luna tidak mau jika nanti Rigel mengulangi hal yang tidak Luna inginkan. Luna tidak mau jika Luna harus kehilangan Rigel. Luna dan Rigel pun seakan menjadi couple goals di SMA BIRU JAYA karena mereka sudah terkenal sebagai pasangan yang serasi. Meskipun Luna adalah pacar dari Rigel, tapi Luna tidak pernah marah kepada fans-fans yang setiap hari menganggu Rigel. Karena menurut Luna rasa suka itu datang dengan sendirinya, tanpa diminta. Jadi Luna tidak berhak untuk menghentikan rasa suka fans-fans Rigel kepada Rigel, karena itu merupakan Hal Asasi Manusia mereka.. Jadi Luna tidak mungkin menyuruh mereka untuk berbalik tidak menyukai Rigel hanya karena Luna adalah pacar dari Rigel. Sebenarnya, banyak juga siswa lelaki SMA BIRU JAYA yang menyukai Luna. Tapi mereka tidak berani untuk mendekati Luna. Berbeda dengan Luna yang membolehkan fans Rigel untuk menganggu Rigel, fans Luna sangat tidak bisa menganggu Luna. Rigel selalu tahu jika ada cowok yang menganggu Luna, bahkan hanya menyapa saja Rigel pasti akan tahu. Dan cowok itu pasti nantinya akan ditanyai oleh Rigel. Sempat beberapa waktu lalu, ada salah satu anak kelas 10 yang mendekati Luna. Ia nekat mendekati Luna walaupun sudah tau jika Luna memiliki Rigel. Saat cowok itu menyapa Luna, Luna pun menyambutnya dengan senyuman. Karena pada dasarnya Luna memang suka untuk bersosialisasi. Saat itu Rigel masih membiarkannya. Namun lama kelamaan ternyata cowok itu semakin menjadi saja. Beberapa kali Rigel memergoki cowok itu semakin mendekati Luna. Bahkan cowok itu juga seringkali mengajak Luna untuk mengobrol. Luna pun juga meladeni nya. Tapi Luna tidak ada maksud lain, maksud Luna hanyalah ingin menambah teman saja. Tapi cowok itu menyimpulkan nya berbeda. Cowok itu menganggap bahwa Luna memberinya kesempatan untuk dekat. Sampai suatu saat cowok itu mencoba untuk mengajak Luna pulang. Tentu saja Luna tidak bisa karena setiap hari Luna pulang bersama dengan Rigel yang merupakan pacar nya. Selain itu, Rigel juga sudah siap ingin menghampiri cowok itu, saat Rigel mendengar jika cowok itu ingin mengajak Luna pulang. Pada saat itu, Luna sedang berada di ruang guru karena dipanggil seorang guru. Sedangkan Rigel pun menghampiri cowok tersebut dan memukulnya. Emosi Rigel naik saat mendengar jika Luna diajak pulang oleh cowok lain. "Maksud lo apa tiba-tiba mukul gua" ujar cowok tersebut sembari menyeka bibirnya yang berdarah. "Lo masih nanya maksud gua apa? Lo tau kan siapa Luna yang tadi lo ajak pulang bareng?" tanya Rigel. "Tau lah. Dia calon cewek gua. Kenapa? Lo calon mantan pacarnya kan?" tanya cowok itu dengan songong. Tentunya kata-kata dari cowok itu membuat emosi Rigel semakin memuncak. Rigel tak bisa lagi meminimalisir emosinya. Rigel pun memukul cowok itu dengan membabi buta. Cowok tersebut juga memukul Rigel. Mereka saling adu pukul. "Astaga Rigellll" ujar Luna yang baru saja datang. "Gel berhenti Rigel" ujar Luna lagi. Rigel pun berhenti, dan langsung pergi ke arah Luna. Namun sebelum itu, Rigel mengatakan sesuatu terlebih dahulu kepada cowok yang berani mendekati Luna itu. "Lo harus inget ini. Gua ga bakalan putus sama Luna. Gua ga bakalan ditinggalin atau ninggalin Luna. Inget itu" ujar Rigel yang langsung meninggalkan krkacauan itu dan mendekati Luna. "Hai sayang" sapa Rigel. "Kamu habis ngapain Gel" ujar Luna. "Ya kamu ga liat aku abis ngasih pelajaran buat cowok itu. Dari kemarin kan dia udah ganggu-gangguin kamu. Terus tadi dia juga mau ngajak kamu pulang bareng kan. Aku pikir dia udah kelewatan jadi aku kasih pelajaran deh" ujar Rigel. "Tapi ga gitu juga Gel" ujar Luna dengan khawatir. "Kamu khawatir sama cowok itu?" tanya Rigel. "Bukan gitu. Aku cuman ga mau kamu kenapa-napa" jawab Luna. "Sayang, tenang aku ga papa. Ke kantin yuk" ajak Rigel. Luna pun mengikuti Rigel pergi ke kantin. Di kantin, mereka berdua pun memesan makanan, karena mereka benar-benar lapar. Luna memesan batagor dan jus jambu, sementara Rigel memesan Bakso dan Jus Alpukat. Sembari menunggu makanan mereka datang, Rigel bermain game, sementara Luna saat itu membuka instagramnya untuk mengetahui hal-hal baru di dunia maya. Luna pun membuka "jelajahi i********:" Dimana Luna bisa melihat postingan dari orang-orang yang di follow oleh teman-temannya di i********:. Awalnya Luna masih biasa saja melihat-lihat foto dan video yang ada. Sampai suatu foto, membuat Luna memperhatikanya begitu lama dan jeli. Karena foto itu mirip sekali dengan foto kecil Rigel yang pernah dilihat Luna di rumah Rigel. Tapi akun yang memposting foto tersebut bukanlah akun Rigel atau akun keluarga Rigel. Melainkan akun seorang cewek berparas cantik dengan username ig @Biaaaaca. Luna melihat lagi foto itu dengan seksama, ia yakin sekali bahwa itu adalah Rigel. Tapi kenapa foto Rigel di posting oleh cewek itu? Dan cewek itu juga menambahkan caption 'see you soon bby'. Tentunya hal itu semakin membuat Luna bertanya-tanya. Siapa cewek ini? Batin Luna. Luna pun berinisiatif untuk tanya kepada Rigel. Namun belum sempat ia mengeluarkan suara, makanan mereka pun datang. Rigel dengan semangat mengajak Luna untuk makan bersama. Luna pun yang tadinya ingin menanyakan perihal foto tersebut tidak jadi, karena Luna pikir mungkin itu hanya sama saja, tapi orangnya beda. Luna berfikir positif bahwa yang ada di foto tersebut bukanlah Rigel, pacarnya.   ***   Akhir-akhir ini tim basket SMA BIRU JAYA menjadi sering berlatih dengan lawan yang juga dari SMA BIRU JAYA. Hal itu mereka lakukan karena 3 bulan lagi terdapat event basketball antar sekolah, dan mereka men targetkan untuk menang menjadi juara 1 pada event tersebut. Karena sedari dulu memang tim basket SMA BIRU JAYA memang memiliki prestasi yang cemerlang. Selalu ada piala yang mereka persembahkan disetiap semester nya. Saat ini pun demikian, beberapa anggota tim basket meminta kelas Rigel untuk bermain bersama. Karena sejauh ini dari beberapa kelas yang ada baru kelas Rigel lah yang mampu untuk menyamai tim basket SMA BIRU JAYA. Luna, Ariel, dan Tania pun turut serta menonton pertandingan seru itu. Ketika pertandingan sudah akan selesai, Luna baru ingat jika ia lupa membelikan minum untuk Rigel. Luna pun dengan segera berpamitan kepada Ariel dan Tania untuk pergi ke kantin sebentar. "Eh, aku lupa beli minum buat Rigel. Aku ke kantin bentar yaa guys" ujar Luna. "Siapp. Mau di temenin apa ngga?" tanya Ariel. "Gausah lah. Cuman ke kantin doang kok" jawab Luna. "Yaudah hati-hati ya Na" ujar Tania yang dijawab Luna dengan senyuman dan juga gerakan tangan yang menyiratkan kata ok. Luna pun berjalan ke kantin sendirian dengan senyuman yang tak pernah pudar. Kantin kali ini terasa sedikit sepi karena kebanyakan anak berkumpul di lapangan basket untuk melihat permainan basket. "Pak Aqua nya 1 yaa. Ini uangnya" ujar Luna sembari memberikan uang kepada Bapak penjual Aqua. "Iya mbak makasih ya" jawab bapak itu. "Sama-sama Pak, permisi" ujar Luna yang langsung berjalan kembali menuju ke lapangan, khawatir jika pertandingan sudah usai dan Rigel kehausan. Padahal, Luna akan mendapatkan sesuatu yang besar saat nanti Luna kembali ke lapangan basket. Sementara itu saat ini lapangan sangat ramai, kali ini bukan karena pertandingan basket yang baru saja usai. Tapi karena kedatangan satu cewek yang saat Rigel melihat cewek itu, Rigel langsung memeluk cewek itu. Rigel memeluk cewek tersebut dengan erat. Cewek tersebut pun juga membalas pelukan Rigel sama eratnya dan disertai juga dengan tangisan bahagia. Karena rindu yang selama ini mereka pupuk sudah terkikis dengan adanya pertemuan antara mereka. Sementara itu, mereka yang berada di lapangan bnyak yang bertanya-tanya mengenai siapa cewek yang dipeluk oleh Rigel. Karena yang mereka tahu, Rigel sudah memiliki pacar yaitu Luna, dan mereka juga sangat tahu bahwa Rigel sangatlah menyayangi Luna. Begitupun sebaliknya dengan Luna yang menyayangi Rigel. Sementara itu, Orion yang sudah tau siapa cewek itu mengedarkan pandangannya ke arah penonton mencari seseorang yang harusnya ada di lapangan. Luna. Orion sangat khawatir jika Luna melihat hal ini dan berakhir dengan kesalah pahaman nantinya. Tak kunjungan mendapatkan Luna, Orion melihat ada Ariel dan Tania pun langsung bertanya perihal keberadaan Luna. Setelah dijawab jika Luna berada di kantin, Orion pun sedikit lega dan ingin menyusul Luna supaya Luna tidak melihat apa yang sedang terjadi di lapangan. Namun, semuanya sudah terlambat. Luna saat ini sudah berdiri di koridor yang bisa melihat keseluruhan isi lapangan, dan ia melihat Rigel berpelukan dengan cewek lain. Aqua yang dibawa oleh Luna langsung jatuh karena Luna yang sangat shock, Luna tidak mendekati lapangan. Luna memilih untuk pergi ke rooftop untuk menenangkan diri. Hal itu tak luput dari pandangan Orion. Orion pun segera menyusul Luna, takut terjadi apa-apa dengan Luna. Sesampainya di rooftop, hati Orion seperti teriris melihat Luna menangis. "Na, Luna" panggil Orion. Tak ayal kedatangan Orion pun membuat Luna segera menghamburkan diri ke dalam pelukan Orion. "Bang, kenapa sakit banget" ujar Luna sembari masih menangis. "Lu tenangin diri dulu" ujar Orion sembari mengusap rambut Luna. Setelah beberapa lama, akhirnya Luna tenang. Luna yang penasaran siapa cewek yang berpelukan dengan Rigel pun bertanya kepada Orion. "Cewek itu, siapa bang?" tanya Luna sembari melihat ke arah depan. "Dia Bianca, teman masa kecil Rigel" ujar Orion yang membuat Luna kembali menitihkan air mata. Jadi, dia Bia nya Rigel? Bia nya Rigel udah kembali. Apa ini saatnya aku buat pergi? batin Luna. "Ah jadi Bianca udah balik. Bukan teman masa kecil bang, tapi cinta pertama Rigel" ujar Luna yang membuat Orion terkejut. "Kok lo tau?" tanya Orion. "Rigel pernah cerita. Bianca itu segala-galanya buat Rigel. I think, aku harus siap-siap buat pergi bang" ujar Luna dengan suara miris. "Lo gabakal pergi kan Luna, lo pernah janji ga bakalan ninggalin Rigel" ujar Orion sedikit khawatir jika Rigel akan sangat tidak terkontrol ketika ditinggalkan oleh Luna. "Jangan lupa bang, waktu itu aku juga bilang. Kalo Rigel yang minta aku buat pergi, aku akan pergi" ujar Luna. "Itu ga akan terjadi Lun. Gua yakin. Percaya sama gua. Rigel sangat sayang sama lo" ujar Orion mencoba meyakinkan Luna. "Who knows? Rigel sayang sama aku, tapi setelah Bianca balik? Apa masih ada rasa sayang itu?" ujar Luna. "Lun, gua boleh minta tolong sama lo?" tanya Orion. "Apa bang?" tanya Luna. "Bersikap biasa aja kayak lo ga tau apa-apa. Dan waktu dikenalin sama Bianca, tolong berteman sama dia" ujar Orion. "Tenang aja bang, gua berteman sama siapa aja" ujar Luna. Dan gua juga pandai pake topeng bang. Batin Luna dengan senyum miris. "Makasih ya. Balik ke kelas?" tanya Orion. "Nanti aja, aku masih mau disini" ujar Luna. "Yaudah gua balik duluan" ujar Orion. Tapi saat akan turun dari rooftop, Genta menelfon Orion. *Percakapan di telefon* "Bang lo dimana?" tanya Genta. "Kenapa emang?" tanya Orion. "Rigel ngamuk, nyari Luna ga ada" ujar Genta yang membuat Orion melihat ke arah Luna. "Dimana lo sekarang? Tahan Rigel disitu gua bakal bawa Luna" ujar Orion. "Kantin" ujar Genta. *percakapan di telefon usai* "Luna ikut gua" ujar Orion dengan tergesa-gesa. "Kenapa bang?" tanya Luna. "Rigel ngamuk di kantin nyariin lo" ujar Orion. Luna dan Orion pun berlari dari rooftop ke kantin. Sesampainya di kantin semuanya lega karena Luna akhirnya datang. Tapi sebelum Luna datang, Bianca sudah berhasil membuat Rigel tenang. "Mana Rigel?" tanya Luna kepada Genta. "Bianca berhasil nenangin Rigel" ujar Genta yang membuat Luna menunduk dengan senyum miris. Saat ini Rigel sedang makan soto bersama Bianca. "Ternyata makanan kamu masih sama ya Igel" ujar Bianca yang bisa di dengar oleh telinga Luna karena saat ini Luna akan mendekati mereka. "Iya bia sayang" ujar Rigel yang membuat langkah Luna terhenti. Sayang? Batin Luna. Tapi Luna berjalan lagi kearah mereka berdua ditemani oleh Orion dan Genta. "Rigel" panggil Luna. "Luna, kamu kemana aja aku nyariin kamu kemana-mana tadi" ujar Rigel yang seakan lupa dengan sotonya sembari mengecek Luna. "Aku tadi ke toilet" ujar Luna berbohong. "Kamu harusnya bilang dong kalo ke toilet aku kan khawatir" ujar Rigel. "Iya maaf" jawab Luna. "Oh iya Bia kenalin ini Luna pacar aku, Luna kenalin ini Bia yang dulu pernah aku ceritain ke kamu" ujar Rigel yang membuat Luna dan Bia saling berjabat tangan. "Oh iya Bi, lo belum cerita kok lo bisa ada disini?" tanya Genta yang memang sudah kenal dengan Bianca. "Gua....... "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN