Saat tubuh keduanya berdekatan, perlahan satu tangan pria itu terulur dan berakhir di paha mulus Cindy. Betapa terkejutnya gadis itu mendapati tangan pria itu tidak hanya menyentuh tapi mengelus paha mulusnya, dan perlahan merangkak naik hingga membuat rok yang dikenakannya ikut terangkat. “Tu-tuan, kumohon, ini tidak benar,” pintanya seraya menahan tangan pria itu agar tidak semakin naik. “Apa yang tidak benar?” jawabnya di dekat telinga Cindy. “Jangan naik lagi, Tuan.” “Kalau aku mau, lalu bagaimana? Kau juga tidak dapat menolaknya?” jawabnya seraya meneruskan aksinya dan belaian itu berakhir di pangkal pahanya, mengelusnya lembut hingga tubuh Cindy merinding menahan rasa geli yang menggelitik hampir sekujur tubuhnya. “Ahh Tu-tuan, jangan,” isaknya sambil mencoba mendorong tangan