Cindy terlihat sangat emosional. Ia sadar jika ada sesuatu antara Bram dan Anna. Menurutnya, Herman telah kembali. Entah itu tetap kembali dengan nama Herman atau berganti nama menjadi Bram, ia tidak peduli. “Cindy ... tenanglah ... aku tidak akan pergi ke mana-mana. Aku akan terus ke mari. Aku juga tidak ingin putri kita kehilangan sosok ayah,” ujar Bram membujuk. “Bohong!” sahut Cindy dengan suara lirih namun lugas. “Saat ini saja kamu ingin pergi.” “Aku harus pergi untuk menolong Anna. Aku sudah menceritakannya padamu kan. Jika aku harus menolong Anna! Aku harus menolongnya. Karena masa lalu ku yang buruk ini, Anna terseret masalah.” Kerongkongan Cindy terasa kering. “Entah dia sudah tahu tentang kamu yang sudah memiliki istri dan anak. Aku rasa antara kamu dan dia memiliki hubung