Bram berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Tomi yang ingin mematahkan lehernya. Namun sayangnya, Bram tidak kuat melawan sehingga nafasnya seraya akan menghilang dan sebentar lagi mati. “Kamu berusaha melawanku?!” pekik Tomi dengan sepasang mata tajam mendelik. Wajah Bram sudah pucat pasi membiru. Ia sudah lemas dan mulai pasrah dengan keadaan. Namun tiba-tiba keajaiban muncul seperti saat ia kembali dari kematian akibat kecelakaan mobil yang menghilangkan ingatannya. “Daak!” Sebuah tendangan keras melesat di kepala Tomi, sehingga membuatnya jatuh membentur dinding yang ada di sampingnya. Bram bisa bernafas kembali ketika Tomi telah pergi dari atas tubuhnya. Dan segera menghirup oksigen kuat-kuat. Pelipis Tomi berdarah. Tangan kekar terulur pada Bram dan mengajaknya untuk